Pertemuan kita merupakan anugerah sang maha kuasa.

kehadiran satu sama lain ialah bentuk wujud nyata dari apa yang dinamakan kasih. Penggambaran sebuah rasa sabar yang akan menyapu bersih segala api emosi. Serta perpanjangan tangan dari rasa sayang yang berselimut kedewasaan.

masih teringat pertemuan awal, hidayat sudah menaruh hati pada pinta yang kala itu berposisi sebagai sekretaris manager area di sebuah bank. momentum awal tidak berjalan mulus, bahkan kadang hidayat merasa patah dan pupus. entah sudah terlalu malas membuang waktu pada hal yang tak pasti.

kalimat tanya dari pinta membuat rasa pupus itu mulai menjadi cahaya yang menyala. meskipun keinginan berpacaran sudah tidak dimiliki oleh hidayat. mentalnya naik kelas, tidak ingin menyiakan waktu untuk hal yang tak pasti, ia berkeinginan jenjang yang lebih serius. tak lama, pinta pun mengindahkan itu.

seiring berjalannya waktu, satu sama lain saling mengetahui kelebihan dan kekurangan dan pada akhirnya mereka sepakat berdua menautkan hati dalam satu ikatan untuk sebuah impian selamanya.